1. Deskripsikan proses kedatangan bangsa Belanda di Kepulauan Indonesia pada abad XVI!
Jawaban:
Ekspedisi Belanda ke dunia Timur pada abad XVI
mengikuti rute bangsa Portugis. Pada tahun 1595
Kerajaan Belanda mengirim ekspedisi penjelajahan
samudra ke dunia Timur. Rombongan ini dipimpin
oleh Cornelis de Houtman. Rombongan Cornelis
de Houtman mendarat di Banten pada tahun 1596.
Akan tetapi, rombongan ini mendapat penolakan
dari masyarakat dan pedagang setempat. Pada
tahun 1598 rombongan ekspedisi Belanda kembali
tiba di Banten di bawah pimpinan Jacob van Neck.
Berbekal kepandaian berdiplomasi, rombongan ini
berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat
Banten.
Jawaban:
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)
merupakan kongsi dagang yang didirikan
pemerintah Belanda pada tahun 1602. Pada
awalnya VOC dibentuk dengan tujuan
mengakomodasi kepentingan pedagang Belanda.
Pada perkembangannya, pemerintah Belanda
memberikan kewenangan kepada VOC sebagai
wakil pemerintah Belanda di Hindia Timur
(Indonesia). Selain itu, pemerintah Belanda
memberikan hak istimewa kepada VOC yang
disebut hak oktroi. Dengan kekuasaan besar
dalam bidang ekonomi dan politik, VOC sering
dianggap sebagai sebuah negara. Oleh karena itu,
kekuasaan VOC di Indonesia sering disebut negara
di dalam negara.
Jawaban:
Saat berkuasa di Nusantara, VOC berusaha
meredam kekuatan penguasa lokal. VOC meng-
gunakan politik adu domba (devide et impera)
sesama kerajaan yang ada di Nusantara untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan lokal tersebut.
Setelah kerajaan-kerajaan itu lemah, VOC dapat
dengan mudah menguasainya. Dalam per-
kembangannya, VOC pandai memanfaatkan
konflik-konflik pribumi. Dalam konflik-konflik
tersebut, biasanya penguasa setempat akan
meminta bantuan kepada VOC. Setelah berhasil,
VOC akan meminta imbalan kepada penguasa
tersebut. Imbalannya berupa daerah kekuasaan.
Daerah tersebut akan dijadikan pangkalan VOC
sebagai tempat untuk memasarkan barang
dagangan. Kerja sama seperti ini biasanya
menyebabkan penguasa pribumi bergantung pada
VOC.
Jawaban:
Pada tahun 1811 pemerintah Belanda menarik
Daendels dari jabatannya di Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah kolonial Belanda
menunjuk Jan Willem Janssens sebagai gubernur
jenderal baru di Indonesia. Pemerintah kolonial
Belanda meminta Janssens memperbaiki
keadaan wilayah di Indonesia yang ditinggalkan
Daendels. Selain itu, pemerintah kolonial Belanda
meminta Janssens membangun pertahanan yang
mampu membendung serangan Inggris.
Jawaban:
Kebijakan VOC, kebijakan tanam paksa, dan
politik liberal menjadi bukti praktik kolonialisme
Belanda di Indonesia. Meskipun berstatus sebagai
organisasi perdagangan, masa kekuasaan VOC
telah menjadi akar kolonialisme Belanda di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai
kebijakan VOC yang mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia. Kebijakan kolonial Belanda
berlanjut pada masa tanam paksa dan politik
liberal. Kedua kebijakan Belanda tersebut juga
mengeksploitasi sumber daya alam di Indonesia.
Berbagai kebijakan yang mengeksploitasi sumber
daya tersebut menyebabkan terjadinya
kemiskinan dan penderitaan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar